Menjadi Kaya Raya dengan Konten ‘Kosong’
Alkisah, ada penulis yang merasa dirinya gagal. Sebut saja namanya Thelonious ‘Monk’ Ellison. Dia adalah penulis novel sastra asal Amerika Serikat. Ia seorang afro-american. Sebagai seorang penulis, sebetulnya dia termasuk jajaran penulis sastra yang berkualitas. Tapi sayangnya bukunya nggak laku di pasaran. Apalagi dia masih kena rasisme karena identitasnya.
Karena udah frustasi (ya, doi lagi BU banget karena kakaknya meninggal & ibunya kena Alzheimer), Monk iseng nulis novel sampah. Novel yang menunjukkan kebodohan orang-orang kulit hitam. Ajaibnya novel itu laris. Monk pun merasa ‘semakin bodoh diriku, maka semakin kayalah aku’.
Sosok Monk tidaklah nyata. Ia hanyalah tokoh fiksi dalam film American Fiction garapan sutradara Cord Jefferson. Namun, apakah rasanya American Fiction juga mengilustrasikan kondisi penikmat konten di negeri ini?
Aku tidak sedang menjadi komentator sosial. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mengkritik publik internet kita. Ini hanya semacam refleksiku saja. Karena aku sempat berpikir, perlukah aku mengambil jalan seperti Monk untuk menjadi kaya? Hehehe.
Entah mengapa, kondisi ekonomi belakangan ini susah membuatku untuk tersenyum. Apalagi kabar buruk soal PPN 12% yang akan berlaku beberapa hari lagi. Aku merasa perlu melakukan hustle. Tapi apa iya bikin tulisan sampah atau konten sampah? Ah, mungkin untuk mencapai ‘konten sampah’ pun aku belum sanggup. Pasti ada skill khusus juga untuk membuat konten sampah.
Misalnya seperti konten podcast bocah-bocah kosong. Aku agak heran sih. Bisa gitu ya. Warganet lebih suka menonton dedek-dedek gemas yang ‘polos’ dan (berpura-pura) berotak kosong. Di sisi lain, ada juga podcast yang ngomong ngalor ngidul berisi nonsens, tapi laris. Ramai viewers. Apakah brainrot massal memang sedang digencarkan? Lucunya, dengan konten-konten kosong itu, para influencer atau podcaster ini bisa makin kaya.
Maaf jika kamu tidak menemukan faedah apapun dari tulisan random ini (yang seperti hanya untuk menambal isi blog ini). Aku cuma mau berterima kasih kepada kamu yang mampir di sini. Jadi, kira-kira, bagaimana caranya bikin konten kosong dan menjadi kaya? Ajarin dong yang tahu!